"akhirnya gw sampe juga di toko bunga ini, wew ..."
Flashback
3 hari sebelumnya
Ryan yang luntang lantung seperti pengemis tetap berjalan melewati keramaian kota hanya untuk mendapatkan 1 perkerjaan, sebenarnya banyak yang ingin menerimanya bekerja part time tapi entah kenapa Ryan menolak semua tawaran part time itu dengan alasan "sibuk"
Sudah hampir sekitar 5 toko yang ia kunjungi tapi ia tetap menolaknya, ia melewati sedikit gang-gang kecil, dan berbelok ke arah kiri , tiba-tiba matanya melihat ke arah toko bunga yang cukup terkenal flow shop, Ryan membacanya dan sedikit ragu .. ia memutuskan untuk kembali esok hari.
2 hari sebelumnya
Ryan terbelalak kaget membaca tawaran perkejaan flow-shop yang di tambahkan , khusus cowo berbadan tinggi dan terlihat baik. Jujur aja Ryan itu lumayan tinggi dan tampangnya yang pasti bukan kaya kriminal - kriminal yang sering muncul di TV, tapi Ryan masih ragu.
1 hari seblumnya
"Di cari cowo yang badannya tinggi , terlihat alim , jago mat" .. Ryan tambah kaget membaca isi tawaran itu , isi tawaran itu semua terlihat mirip dengan sosok dirinya. Sekarang ia yakin kalau ia bakal diterima , ia yakin
Flashback-end
Siap atau gk siap ia segera membuka pintu Flow-shop yang terbuat dari kaca itu, "Halo apakah ada orang ? saya mau melamar pekerjaan" sembari mencari tanda-tanda adanya manusia di sini.
"Hmm apakah pemiliknya sedang tidak ada?" Gumam Ryan pelan. "Halooo apakah ada orang?" sekali lagi Rian mengucapkan lagi dan sekarang agak sedikit berteriak ... Tapi tidak ada jawaban satupun, Rian cukup kesal dengan "permainan" ini. Ia memutuskan untuk melihat-lihat toko Flow-shop itu
Rian berjalan ke arah rumah kaca yang di desain seunik mungkin , di tengah-tengahnya terdapat air pancur dan juga patung cupid di situ, entah tapi menurut Rian pasti pemiliknya terobsesi dengan cinta .. Rian berjalan lebih lanjut untuk melihat-lihat rumah kaca itu.
setelah hampir 15 menit ia berjalan-jalan mengitari rumah kaca itu. Ada 1 bunga yang menurutnya cukup menarik ... Bunga mawar biru ... Menurutnya bunga itu mempunyai semacam aura yang menghipnotis orang-orang, bunga itu menampakkan kesedihan ... Lain halnya dengan bunga berwarna putih itu .. Rian merasakan itu seperti kasih sayang ibunya.
"Hei apakah kau mau berdiam di situ terus sambil memandang bungaku itu ? Tidak kau harus melakukan sesuatu yang lebih penting ?"
"what?" Ryan segera membalikkan tubuhnya ke belakang dan ia melihat sesosok pria ..
Menurut dia . Pria itu sepertinya orang kuliahan S1, memakai kacamata dan cukup pintar membuat kaget ...
"Kau kesini untuk mencari kerja kan?" kata pria itu
"bagaimana kau tahu?" kata Ryan kaget untuk ke dua kalinya
"sudah ku duga"
Pria itu mengitari Ryan dan mencermati Ryan ia seperti seorang pemburu yang memata-matai mangsanya ...
"Jadi apa keahlianmu?" kata pria itu singkat
"keahlianku tidak ada, aku hanya ingin mencari part time job"
"Sepertinya aku melihat kau cukup pintar bermain dengan angka-angka"
"hah? Bagaimana kau tahu"
"Tapi kau agak ragu-ragu dalam mengambil keputusan"
"HEI BAGAIMANA KAU TAHU"
"baiklah , pertama setiap hari kau datang ke sini tapi tidak masuk ke sini, ke dua ... Setiap kau datang ke sini kau seperti sedang berpikir, dan aku cukup yakin itu adalah presentase keuntungan berkerja di toko ini"
Ryan cukup kaget dengan analisa pria itu, pria itu tidak bisa diremehkan batin Ryan
"Jadi kau mau bekerja di sini?" kata pria itu dengan tersenyum
"iya begitulah"
"baiklah pertama perkenalkan namaku Rico, pemilih toko bunga yang kecil ini"
"kau pasti bercanda bilang toko kecil"
"tidak , dan bisakah kita mulai testnya sekarang?"
"hah?test apa? di kertas tidak tertulis ada test"
"pengecualian untukmu"
"hmmphh baiklah"
"soal pertama apa yang kau rasakan dari bunga yang ada di sini"
"pertama aku tidak tau soal bunga tapi yang aku rasakan bunga di sini senang dengan perawatanmu itu tapi tidak untuk bunga mawar berwarna biru itu, darimana kau mendapatkannya?"
"dari Jepang , kau betul ... Apa yang kau rasakan dari bunga itu?"
"kesedihan" jawab Ryan singkat
"BAIK KAU DITERIMA"
Rico menepuk pundak Ryan pertanda bahwa Ryan sudah diterima ... Tapi entah mengapa ia harus berhati-hati terhadap Rico ini .. Entah mengapa, tapi sudahlah kata Ryan ..
"Besok kau bisa mulai berkerja, upah sesuai yang ada di kertas"
"baik boss"
keesokan harinya di hujan yang mendung ,
"boss aku datang"
"kukira kau tidak datang, cepat layani tamu kita"
Hari itu pengunjung tidak terlalu banyak, tapi Ryan dikagetkan dengan kedatangan seseorang .. Guess who ? Not RAN but its Refant ...
Part 4-A - END (harus ada part a-b lagi nih kayanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar