Boneka kelinci itu jatuh begitu saja dari genggaman tangan Ryan, Ryan hanya bisa berdiam diri untuk beberapa saat, ia tidak menyadari boneka yang ia beli dari jerih payahnya, semuanya terjatuh ke tanah begitu saja. Sekarang boneka putih itu tidak seputih yang dulu. Sudah tidak berarti ...
Untuk seperkian detik, rasanya Ryan ingin menghantam muka Chie. Dan tentu saja ia ingin meminta semua penjelasan dari Ran sampai se-detail mungkin, tapi Ryan sadar ... Dia belum menjadi bagian apa-apa dari Ran. Ryan menyadari jelas kalau sekarang ia tidak ada artinya lagi ...
Ia mengambil boneka yang sudah terjatuh itu, sedikit membersihkannya. Dan membalikannya ke kantung plastik. Ia melihat lagi ke arah Ran dan Chie , seakan tidak percaya ia hanya ingin memastikan kalo itu Ran dan Chie. Semakin ia melihat ke arah mereka berdua. Hatinya serasa ditusuk-tusuk oleh benda yang sangat keras, entah apa itu ..
Mata Ryan berkaca-kaca, ia menunduk dan mengusapnya dengan keras. Ia tidak mampu lagi bertahan di tempat itu , semakin ia berada yang ada hanyalah rasa sakit, perih ... Ryan segera naik ke sepedanya dan menggowesnya sejauh mungkin, sejauh yang ia bisa dari tempat itu ...
Tanpa sadar sepasang mata juga mengawasi Ryan. Yang tak lain ada Ran ... Ran cukup bingung kenapa Ryan ada di toko boneka, Ran sempat menyangka kalau Ryan sudah berubah menjadi jenis kelamin yang lain. Tapi pikirannya itu teralihkan oleh Chie ..
"Jadi maafin gw yah buat yang kemaren ?", gw hampir aja nampar lu" kata Chie
"maka itu gw berterima kasih ama Ryan" kata Ran sambil memakan es krimnya itu
"Jadi lu masih mau balikan ama gw?" Kata Chie
"..."
Flash back ...
Hujan tatkala itu terus turun , seperti tangisan seseorang ...
"maaf tapi kayanya kita gk bisa sama-sama lagi" Kata Chie
"kenapa? .." Suara rintihan mulai terdengar dari dalam mulut Ran
"gw suka ama cewe lain .. maaf"
"...."
Ran hanya bisa terdiam, ia meminta Chie untuk kembali lagi di sisinya. Tapi itu percuma, Ran hanya mengharapkan Chie bisa ada di sisinya selalu tapi .... Itu semua hanya kenangan sekarang ...
Flash back end ...
"kemana cewe lu yang kemaren itu ?" Ran memalingkan gw
"Dia mainin gw ran.." Chie agak sedikit meminta belas kasihan]
"Maaf tapi gw udah suka cowo lain"Ran segera berdiri dan mengambil tasnya
"Siapa cowo yang lu suka ?" kata Chie seraya tak percaya
"The that protect me'"
Ran langsung pergi dari tempat itu, Ran berharap Chie tidak akan pernah mengejarnya lagi karena sekarang Cintanya sudah ada di Ryan .. Hanya Ryan .. Tiba-tiba Ran memikirkan Ryan dan ia pun mulai mengetik sms untuk Ryan .. "Oi lagi apa ?"
...
Sedetik , 1 menit , 5 menit , 1 jam ... Ran hampir gila karena smsnya .. 1 pun gk ada yang di bales oleh Ryan ... Ran mulai menjadi-jadi ...
Bagaimana dengan Ryan ? Ryan pulang ke rumah dengan lesu
"weee kakak bawa boneka" jawab adenya yang baru berumur 5 tahun
"..."
Ryan memilih untuk tidak menanggapinya, ia sudah letih menghadapi semua kenyataan yang ada. Ia memilih untuk masuk ke kamarnya.
Tanpa sadar seketika itu juga. Terasa sesuatu yang basah di pipinya ... Tanpa sadar cowo itu mengeluarkan air mata, perasaannya tidak dapat dihitung oleh presentase mat. Yang ia tahu hanyalah ia berada dalam perasaaan berat .... Apakah ini patah hati ?
Ryan terus bertanya dan bertanya ... Ia tidak menyadari bahwa hampir puluhan sms sudak masuk ke HPnya dan itu semua berasal dari Ran.
Ryan tidak ingin mengambil pusing dengan semua perasaanya, ia memilih untuk tidur ...
"Apa lu suka ama gw ?"
"Apa cuman gw yang suka ama lu?"
"ini hal yang sia-sia bukan"
"Semoga tidak ..."
Hatinya berkecamuk, Air matanya terjatuh, waktu tetap mengalir lembut ... Tapi semakin waktu mengalir yang ada hanya kesakitan dalam diri Ryan
Next day ... @Valday
Ryan bangun pagi-pagi sekali, matanya sembab, yang ada sekarang pada dirinya hanya kebencian . Ia tidak mempedulikan lagi tentang Ran, entah apa yang akan terjadi pada hari ini ... Ryan berdandan serapi-rapinya. Ryan memang sudah berubah tapi ia tetap membawa boneka kelinci putih itu ...
"Tembak .. tembak ... tembak dia Ryan"
"jangan ... jangan .... jangan"
Dua sisi hatinya berkecamuk berlawanan ... Ryan menarik nafas pelas ... Matanya menatap ke depan ... Ia segera pergi menuju sekolahnya ...
"Will he suceed ? or Fail ?"
"Somethimes love is unpredicted"
"happy ending ?"
"Sad ending?"
"See on Tommorow ! =)"
Epilog - 1 - End
"kesalah terbesarku adalah melewatkanmu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar